Selasa, 10 April 2012

Person Centered Therapy "Teori dan teknik Konseling"


Teori dan Teknik Konseling
pengembangan dan yang pengaruhnya terus membentuk praktik konseling (Rogers & Russell, 2002).
Saham pendekatan berpusat pada orang banyak konsep dan nilai-nilai dengan perspektif eksistensial disajikan dalam Bab 6. Asumsi dasar Rogers adalah bahwa orang pada dasarnya dapat dipercaya bahwa mereka memiliki potensi besar untukerstanding und sendiri dan menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa ervention intlangsung pada bagian terapis, dan bahwa mereka mampu mandiri growtEh jika mereka terlibat dalam khusus jenis hubungan terapeutik. Sejak awal, Rogersmenekankan sikap dan karakteristik pribadi dari terapis dan kualitas hubungan klien-terapis sebagai determinan utama dari hasil proses terapeutik. Dia konsisten relegated ke hal-hal posisi sekunder seperti pengetahuan terapis teori dan teknik.Keyakinan dalam kapasitas klien untuk penyembuhan diri ini berlawanan denganbanyak teori yang melihat teknik terapis sebagai agen yang paling kuat yang Membawa Perubahan (Taliman & Bohart, 1999). Jelas, Rogers merevolusi bidang psikoterapidengan mengusulkan sebuah teori yang berpusat pada klien sebagai agen untuk diri-perubahan (Bozarth, Zimring, & Tausch, 2002).
Kontemporer orang yang berpusat pada terapi adalah hasil dari proses evolusi yang terus tetap terbuka terhadap perubahan dan perbaikan (lihat Cain & Seeman, 2002).Rogers tidak menyajikan teori yang berpusat pada orang sebagai pendekatandiperbaiki dan diselesaikan untuk terapi. Ia berharap bahwa orang lain akan melihatteori sebagai seperangkat prinsip tentatif berkaitan dengan bagaimana proses terapiberkembang, bukan sebagai dogma. Rogers diharapkan modelnya berkembang danterbuka dan mau menerima perubahan.

BAB VII.
Person-Centered Therapy 167. Lebih berfokus secara eksplisit pada kecenderungan aktualisasi sebagai kekuatan motivasidasar yang mengarah pada perubahan klien.
Dalam sebuah kajian komprehensif dari berbagai penelitian tentang orang yang berpusat pada terapi selama 60 tahun, Bozarth dan rekan (2002) menyimpulkansebagai berikut:
 Pada tahun-tahun awal pendekatan, klien bukan terapis bertanggung jawab. Gayaterapi nondirective dikaitkan dengan peningkatan pemahaman, diri yang lebih besareksplorasi, dan peningkatan konsep diri.
 Kemudian pergeseran dari klarifikasi perasaan untuk fokus pada frame klien acuandikembangkan. Banyak hipotesis Rogers dikonfirmasi,
dan ada bukti kuat untuk nilai hubungan terapeutik, dan sumber daya klien sebagai inti dari terapi sukses.

Sebagai orang yang berpusat pada terapi dikembangkan lebih lanjut, penelitianberpusat pada kondisi inti dianggap perlu dan cukup baik untuk terapi sukses. Sikappemahaman terapis-an empati dunia dient dan kemampuan untuk berkomunikasi sikaptidak menghakimi ke klien ditemukan menjadi dasar untuk hasil terapi sukses.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar